Category: Movies
Cast :
* Diane Kruger – Anna Holtz
* Ed Harris – Ludwig van Beethoven
* Matthew Goode – Martin Bauer
* Phyllida Law – Mother Canisius
* Joe Anderson – Karl van Beethoven
* Ralph Riach – Wenzel Schlemmer
Credits:
Agnieszka Holland - Director,
Stephen J. Rivele - Scriptwriter,
Christopher Wilkinson - Scriptwriter [1]
=======================================================
Cerita ini mengambil sudut pandang pemeran utama penyalin skrip partitur maestro orkestra "Ludwig Van Beethoven" Anna Holtz, seorang perempuan lajang 23 tahun yang tinggal dalam asuhan gereja, dan mempunyai guru Wenzel Schlemmer seorang penulis partitur sang maestro sebelumnya.
Wenzel saat itu sudah tak mampu lagi melayani Beethoven, karena faktor usia dan keakuratan nya yang menurun. Anna Holtz menganggap pekerjaannya ini sebagai sebuah pengabdian. Dari awal hingga akhir runutan kisah ini mengedepankan faktor motivasi nya dalam bekerja adalah sebuah bentuk pelayanan terhadap Yesus dan Gereja, meski ia bukan seorang suster. Karena detail dan kecintaannya terhadap musik, disamping kepercayaan Wenzel yang begitu besar terhadap Anna, maka diutuslah Anna untuk menggantikan Wenzel.
Pada awalnya, Beethoven tidak percaya akan kemampuan asistennya karena ia perempuan yang masih muda (adanya prasangka gender, pada saat itu tentu ranah publik untuk perempuan tidak seperti sekarang yang sudah lumayan terbuka). Namun, karena Anna menunjukkan kualitas profesionalnya, maka lambat laun Beethoven mempercayai Anna.
Perasaan patah hati, kesepian, keterasingan dalam artian mental dan psikis Beethoven, pasca goncangan bertubi-tubi, diantaranya pembangkangan anak asuhnya Karl van Beethoven yang merupakan keponakannya akibat pemaksaan sang paman (L.van Beethoven) pada dirinya yang menyuruhnya menjadi pianis padahal cita-citanya ingin menjadi anggota AD. Kemudian disusul dengan telinganya yang tuli, mewarnai detail penceritaan. Itu pulalah yang menimbulkan suatu protes Beethoven terhadap Tuhan. Setelah Anna datang, ia kemudian menganggap Anna sebagai seorang penerjemah bahasa Tuhan yang dibisikkan Tuhan kepada Beethoven.
Sebuah kutipan Beethoven : Tuhan terlalu keras berbisik padaku, sehingga aku tuli.
menjadi sebuah kecintaannya pada Tuhan, disamping ia juga merasa kecewa dengan sebuah keputusan Tuhan. Dalam masa-masa sulit tersebut bagi Beethoven Anna Holtz, membangkitkan harapannya kembali. Seperti seorang pengganti Karl sang anak didiknya. Relasi kekaguman murid-guru, dan kasih guru-murid kemudian berubah implementasi menjadi sebuah jalinan cinta companionship, saling mendukung satu sama lain.
Namun akhirnya setelah 10 tahun "kering" karya, bersama Anna Holtz, ia mempersembahkan sebuah karya fenomenal Symphony No.9 in D Minor, karya itu menjadi fenomenal karena di tengah masa2 tulinya. Pada saat itu ia mempimpin sendiri simphoni nya, Anna Holtz ia minta sebagai pengukur tempo, karena ketulian Beethoven membuatnya tak mendengar nada/suara apapun. Dan...
inilah suatu keajaiban film ini yang lain, dari versi asli 75 menit komposisi yang asli, sang editor mampu memotong dan menghadirkan bagian heroik sekaligus dramatis dari Symphony no.9 menjadi 10 menit. And... it's not bad.
Hubungan guru-murid terus berlangsung hingga suatu saat Anna menunjukkan simphony miliknya, dan dipuji oleh Beethoven. Namun karena Beethoven bukan seorang apresiator yang ulung (gegegege...) maka apresiasi dirinya malah dianggap celaan bagi Anna. Ngambeklah si Anna.
Dan sang maestro yang terkenal arogan dan tidak kenal belas kasihan itu pun mengiba-ngiba mendatangi gereja tempat Anna tinggal untuk kembali bekerjasama dengan dirinya menyusun komposisi Anna yang diklaim sebagai komposisi yang sederhana namun fenomenal.
Anna menemani hari-hari akhir sang maestro hingga akhir hayatnya.
Beberapa catatan dibalik kesuksesan "Copying Beethoven"
>> berdasar catatan tersebut tampak jelas bahwa sepertinya Anna Holtz adalah merupakan tokoh real. Hohoho... padahal tidak. Sutradara dan penulis naskah film ini, telah berhasil memadukan fakta dan fiksi serta menjadikan batas di antara keduanya begitu tipis. Beethoven merupakan tokoh yang nyata, sementara Anna Holtz hanyalah tokoh fiktif. Faktanya, sejarah mencatat bahwa Beethoven memiliki beberapa orang penyalin yang semuanya adalah pria. Besar kemungkinan tokoh Anna diciptakan untuk menjadi penyelamat Beethoven dari keheningan dunianya sekaligus inspirator mahakaryanya serta menegaskan spekulasi mengenai wanita-wanita dalam hidup Beethoven di mana salah satu dari mereka merupakan apa yang dianggap oleh sang komposer sebagai Immortal Beloved, yang sesungguhnya masih menjadi misteri hingga saat ini. [2]
>> Keapikan "Copying Beethoven" disebut-sebut sebagai film yang dipengaruhi oleh kesuksesan film Amadeus (1984), dengan mengambil tema kisah yang serupa, yaitu kisah perjalanan hidup seorang komposer - Wolfgang Amadeus Mozart.[3] Amadeus memenangkan 8 kategori piala Oscar, 32 penghargaan lain dan juga 13 nominasi. [4]
=================================
But most of all, kalau kalian orang yang menganggap musik dan film adalah milik kalian, atau cinta adalah milik kalian, atau ambisi adalah milik kalian, atau... cita-cita, keterasingan, kesepian, kekecewaan, pengkhianatan, kepuasan hingga kemegahan...
Kalian tidak akan pernah salah memilih "Copying Beethoven" sebagai top list tontonan sepanjang masa.
taken from :
[1] http://www.locatetv.com/movie/copying-beethoven/992098
[2] http://gainaur.blog.friendster.com/2007/05/copying-beethoven-2006/
[3] http://clubtroppo.com.au/2007/04/24/copying-beethoven/
[4] http://www.imdb.com/title/tt0086879/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar